Didalam
suatu perusahaan atau organisasi, pasti ada saja masalah yang terjadi
didalamnya. Tidak semua berjalan dengan mulus seperti yang diinginkan atasan
maupun bawahan. Banyak sekali perbedaan pendapat dan opini dari masing-masing
individu mengenai proses berjalannya kondisi dari pekerjaan tersebut, seperti masalah
SDM dalam perusahaan pada PT. Ruyung Karya Mandiri. Pak Aswani yang berkerja
sebagai HR dalam perusahaan tersebut menyampaikan bahwa banyak masalah yang ia
hadapi terkait dengan hubungan dengan kepegawaian diantaranya banyak karyawan
yang pindah kerja dan Pak Asmawi terkadang merasa sangat kewalahan dengan
mempekerjakan karyawan baru. Karyawan baru tersebut harus mulai memperlajari
segala sesuatu dari awal dan menurut beliau ini bisa menjadi masalah besar
ketika perusahaan ini sedang mendapatkan permintaan pengiriman tenaga kerja. Selanjutnya,
permasalahan yang umum terjadi adalah upah atau gaji yang sering kali dinilai
terlalu rendah. Dan yang terakhir ialah konflik yang sering terjadi antara
expatriat atau staff asing yang ditempatkan oleh perusahaan yang menjalin kerjasama
dengan PT. Ruyung Karya Mandiri dengan kayawan setempat. Beberapa karyawan
mengaku bahwa terkadang bahwa perbedaan budaya yang seringkali mengakibatkan
munculnya kesalahpahaman. Beberapa tahun lalu, PT. Ruyung Karya Mandiri
menjalin kerjasama dengan salah satu hotel di Dubai dalam mencari waitres serta
room cleaning service untuk hotel tersebut. Sekitar 3 orang delegasi dari Dubai
pun ditugaskan ke Jakarta untuk menyeleksi calon kandidat, karena perbedaan
budaya dimana orang Dubai berbicara memang dengan nada keras dan lantang
beberapa karyawan merasa bahwa mereka diperlakukan tidak baik. Padahal orang
Dubai tidak bermaksud demikian, hal tersebut karena kebiasaan menggunakan
intonasi yang tinggi.
Analisa
kasus :
Melihat
dari beberapa permasalahan yang terjadi oleh Bpk Asmawi pada PT. Ruyung Karya
Mandiri permasalahan ini semua bersumber kepada rendahnya gaji karyawan
sehingga membuat karyawan menjadi tidak mempunyai tanggung jawab dan mudah
untuk tergoda dengan penawaran kerja ditempat lain yang menawarkan gaji dan
tunjangan yang lebih tinggi dari pada PT. Ruyung Karya Mandiri. Padahal dengan
merekrut karyawan baru sebenarnya akan membuang lebih banyak waktu untuk
mengajari dari awal hal-hal mendasar pada perusahaan yang secara tidak langsung
sama saja dengan pemborosan pada materi dan biaya tambahan.
Untuk
mengatasi hal ini perusahaan tidak harus selalu menaikkan gaji tapi dapat
digantikan dengan memberikan kebebasan pada karyawan untuk dilibatkan dalam
pengambilan keputusan sehingga mereka merasa memiliki wewenang dan tanggung
jawab atas pekerjaannya. Selain itu, pemberian jaminan kesehatan dan pendidikan
bagi yang sudah memiliki anak juga perlu sebagai bentuk fasilitas yang
diberikan oleh perusahaan. Selanjutnya, kesalahpahaman dan konflik pada expatriat
dan staff asing, dapat dilakukan dengan menjelaskan mengenai perbedaan budaya,
karakteristik, pengharapan, dan etika dari masing-masing budaya sehingga
nantinya dapat meminimalisir konflik yang terjadi untuk mencapai tujuan dari
kedua belah pihak.
Salah satu cara pengelolaan SDM yaitu dengan cara pemetaan SDM. perrusahaan melakukan pemetaan SDM, agar memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan dan kompetensi tiap karyawan. sehingga penggolongan tingkat karyawan dapat dilakukan dengan baik dan benar. pemetaan SDM biasanya untuk mengukur kecepatan kerja, ketelitian, ketahanan kerja, daya analisis, kepribadian, kepemimpinan, minat pekerjaan serta kesesuaian terhadap job specification dari suatu jabatan. Dalam sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam mengamati dan menganalisis SDM nya sehingga dapat diketahui secara jelas siapa SDM yang benar-benar berkarya dengan baik dan inovatif dalam perusahaan, atau malah individu yang tidak banyak berkontribusi dalam perusahaan.
Contoh kasus
Sumber : http://www.slideshare.net/regirolan-masalah-sdm-dalam-perusahaan
Salah satu cara pengelolaan SDM yaitu dengan cara pemetaan SDM. perrusahaan melakukan pemetaan SDM, agar memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan dan kompetensi tiap karyawan. sehingga penggolongan tingkat karyawan dapat dilakukan dengan baik dan benar. pemetaan SDM biasanya untuk mengukur kecepatan kerja, ketelitian, ketahanan kerja, daya analisis, kepribadian, kepemimpinan, minat pekerjaan serta kesesuaian terhadap job specification dari suatu jabatan. Dalam sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam mengamati dan menganalisis SDM nya sehingga dapat diketahui secara jelas siapa SDM yang benar-benar berkarya dengan baik dan inovatif dalam perusahaan, atau malah individu yang tidak banyak berkontribusi dalam perusahaan.
Contoh kasus
Sumber : http://www.slideshare.net/regirolan-masalah-sdm-dalam-perusahaan
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar