Kasus/masalah SDM dalam Perusahaan

Minggu, 12 Oktober 2014


Didalam suatu perusahaan atau organisasi, pasti ada saja masalah yang terjadi didalamnya. Tidak semua berjalan dengan mulus seperti yang diinginkan atasan maupun bawahan. Banyak sekali perbedaan pendapat dan opini dari masing-masing individu mengenai proses berjalannya kondisi dari pekerjaan tersebut, seperti masalah SDM dalam perusahaan pada PT. Ruyung Karya Mandiri. Pak Aswani yang berkerja sebagai HR dalam perusahaan tersebut menyampaikan bahwa banyak masalah yang ia hadapi terkait dengan hubungan dengan kepegawaian diantaranya banyak karyawan yang pindah kerja dan Pak Asmawi terkadang merasa sangat kewalahan dengan mempekerjakan karyawan baru. Karyawan baru tersebut harus mulai memperlajari segala sesuatu dari awal dan menurut beliau ini bisa menjadi masalah besar ketika perusahaan ini sedang mendapatkan permintaan pengiriman tenaga kerja. Selanjutnya, permasalahan yang umum terjadi adalah upah atau gaji yang sering kali dinilai terlalu rendah. Dan yang terakhir ialah konflik yang sering terjadi antara expatriat atau staff asing yang ditempatkan oleh perusahaan yang menjalin kerjasama dengan PT. Ruyung Karya Mandiri dengan kayawan setempat. Beberapa karyawan mengaku bahwa terkadang bahwa perbedaan budaya yang seringkali mengakibatkan munculnya kesalahpahaman. Beberapa tahun lalu, PT. Ruyung Karya Mandiri menjalin kerjasama dengan salah satu hotel di Dubai dalam mencari waitres serta room cleaning service untuk hotel tersebut. Sekitar 3 orang delegasi dari Dubai pun ditugaskan ke Jakarta untuk menyeleksi calon kandidat, karena perbedaan budaya dimana orang Dubai berbicara memang dengan nada keras dan lantang beberapa karyawan merasa bahwa mereka diperlakukan tidak baik. Padahal orang Dubai tidak bermaksud demikian, hal tersebut karena kebiasaan menggunakan intonasi yang tinggi.

Analisa kasus :
Melihat dari beberapa permasalahan yang terjadi oleh Bpk Asmawi pada PT. Ruyung Karya Mandiri permasalahan ini semua bersumber kepada rendahnya gaji karyawan sehingga membuat karyawan menjadi tidak mempunyai tanggung jawab dan mudah untuk tergoda dengan penawaran kerja ditempat lain yang menawarkan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi dari pada PT. Ruyung Karya Mandiri. Padahal dengan merekrut karyawan baru sebenarnya akan membuang lebih banyak waktu untuk mengajari dari awal hal-hal mendasar pada perusahaan yang secara tidak langsung sama saja dengan pemborosan pada materi dan biaya tambahan.

Untuk mengatasi hal ini perusahaan tidak harus selalu menaikkan gaji tapi dapat digantikan dengan memberikan kebebasan pada karyawan untuk dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehingga mereka merasa memiliki wewenang dan tanggung jawab atas pekerjaannya. Selain itu, pemberian jaminan kesehatan dan pendidikan bagi yang sudah memiliki anak juga perlu sebagai bentuk fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Selanjutnya, kesalahpahaman dan konflik pada expatriat dan staff asing, dapat dilakukan dengan menjelaskan mengenai perbedaan budaya, karakteristik, pengharapan, dan etika dari masing-masing budaya sehingga nantinya dapat meminimalisir konflik yang terjadi untuk mencapai tujuan dari kedua belah pihak. 

Salah satu cara pengelolaan SDM yaitu dengan cara pemetaan SDM. perrusahaan melakukan pemetaan SDM, agar memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan dan kompetensi tiap karyawan. sehingga penggolongan tingkat karyawan dapat dilakukan dengan baik dan benar. pemetaan SDM biasanya untuk mengukur kecepatan kerja, ketelitian, ketahanan kerja, daya analisis, kepribadian, kepemimpinan, minat pekerjaan serta kesesuaian terhadap job specification dari suatu jabatan. Dalam sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam mengamati dan menganalisis SDM nya sehingga dapat diketahui secara jelas siapa SDM yang benar-benar berkarya dengan baik dan inovatif dalam perusahaan, atau malah individu yang tidak banyak berkontribusi dalam perusahaan.

Contoh kasus 
Sumber : http://www.slideshare.net/regirolan-masalah-sdm-dalam-perusahaan

Manajemen, Kepemimpinan, Perencanaan

I.                   Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur.
Menurut Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan  pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Terry (2000) Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Manajemen didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Jenis-jenis manajemen
1.   Manajemen produksi : Fungsi manajemen produksi yaitu untuk mengatur agar perusahaan dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa dan bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi dan distribusi sebuah organisasi perusahaan.
2.   Manajemen pemasaran: suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan analisis situasi dan tujuan yang telah ditetapkan untuk menetapkan produk yang disukai pasar, harga, promosi dan penempatan jalur distribusi.

Menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak, tingkah laku yang didasari maupun yang tidak disadari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Manajemen adalah (1) orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran (2) orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Psikologi manajemen yaitu suatu ilmu mengenai tingkah laku manusia didalam hubungannya dengan lingkungan untuk membuat rencana, mengatur, memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.
Tujuan dari psikologi manajemen untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia didalam proses manajemen, agar dunia manajemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevam dan tepat untuk memecahkan masalah-masalah human (kemanusiaan).

II.                Kepemimpinan

Kepemimpinan diartikan orang bermacam-macam, ada yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga yang mengartikan bahwa kepemimpinan adalah suatu inisitaif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama. Dan ada juga yang menyatakan bahwa, kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang agar diarahkan mencapai tujuan organisasi. Yang lain menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.
Kepemimpinan seperti disebutkan di atas, muncul bersama-sama adanya peradaban manusia; yaitu sejak zaman Nabi-Nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-sama untuk mempertahakan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah terjadai kerjasama antar manusia, dan di situ ada unsur kepemimpinan.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Menurut Slamet (2002) Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

III.             Perencanaan

Menurut Bastian perencanaan adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir. Apabila sebuah rencana telah ditetapkan maka dokumen menyangkut perencanaan terkait harus diimplementasikan
Menurut Deacon perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujaun yang telah ditetapkan.
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang akan dijalankan untuk meningkatkan menungkinan tercapainya tujuan organisasi diwaktu yang akan datang. Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungan tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha. Keberhasilan perencanaan dalam mencapai tujuan, mempunyai cara-cara agar tujuan tersebut dapat direalisasikan yaitu bahwa pimpinan dan bawahan organisasi harus bekerjasama merumuskan perencanaan. Menentukan tujuan, menentukan standar kerja, dan memilih kegiatan yang akan dilaksanakan demi mendorong tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.

JENIS PERENCANAAN DALAM ORGANISASI :

Melihat tingkat hirarkis, ada tiga jenis perencanaan: perencanaan strategis, taktis dan operasional.

1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.
Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun. Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.

2.    Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.

Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.

3.      Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.
Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat.
 
Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.
Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.

4.      Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.

Sumber :

Kartono, Kartini. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Slamet, Margono, (2002). Teori dan Praktek Kepemimpinan. Rineka Cipta: Jakarta.
George R. Terry. (2000). Prinsip-prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT Bumi Aksara: Bandung.
Stoner, James A.F (2006). Manajemen. Jilid I. Edisi keenam. Salemba Empat: Jakarta.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi/ (Diakses pada tanggal 9 Oktober 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen (Diakses pada tanggal 9 Oktober 2014)
http://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=339 (Diakses pada tanggal 9 Oktober 2014)


Sistem Informasi Psikologi

Senin, 20 Januari 2014

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Mata Kuliah  : Sistem Informasi Psikologi
Topik              : Psikologi Kepribadian
Judul              : Obsessive Compulsive Personality Disorder
Anggota          : 4PA02
Filda Oktami              12510780
                        Jagat Al Habsyi B.    13510701
                        Mifta Rachmawati    14510391
Rully Fauzian            16510277
                        Ulfah Qadriani D.     18510319
                        Yudi Hafisema           19510184
 
 
 
 
 
 









Psikologi Kepribadian

Pengertian:
Psikologi Kepribadian dirumuskan sebagai psikologi yang membahas kepribadian artinya yang dipelajari adalah seluruh pribadinya, bukan hanya pikirannya, perasaannya, dan sebagainya, melainkan secara keseluruhannya, sebagai panduan antara jasmani dan rohani.
Markam (dalam Ardani, 2010) mengatakan Psikologi Kepribadian tidak akan terlepas dari Psikologi Klinis.

Kegiatan Utama:
Mempelajari mengapa dan bagaimana seseorang bisa berbeda dengan orang lainnya, dan bagaimana perbedaan itu dapat dinilai (Davidoff, 1988).

Obsessive Compulsive Personality Disorder

-            Perilaku berulang-ulang dan terus-menerus dan atau tindakan mental yang individu merasa didorong untuk melakukan dalam menanggapi pikiran:
Gangguan kecemasan dimana pikiran dipenuhi dengan pemikiran yang menetap dan tidak dapat dikendalikan dan individu dipaksa untuk terus-menerus mengulang tindakan tertentu, menyebabkan distress yang signifikan dan menganggu keberfungsian sehari-hari.
-            Cognitive Behavioral Therapy:
Proses belajar memperbaiki dan mempertahankan perilaku atau perubahan dalam berpikir. Terapi ini efektif menurunkan rasa cemas dan hilang secara bertahap atau perlahan kebiasaan-kebiasaan tersebut dan melatih pernafasan, relaksasi, dan manajemen stres.
-            Farmakologi:
Pemberian obat-obatan medis secara bersamaan dalam masa perawatan. Pemberian obat medis hanya bisa dilakukan oleh dokter atau psikiater dan harus melalui kontrol yang ketat.
-            Penyebab:
-        Keturunan:
Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai “sejarah” penyakit ini dan kemungkinan berisiko mengalami.
-        Kepribadian:
Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama, dan tidak mudah mengalah.
-        Kecemasan:
Mempunyai riwayat kecemasan sebelumnya, jika menderita mereka akan sering kali menunjukkannya.

DATA FLOW DIAGRAM

Pengertian:
Representasi grafis dari aliran data melalui sistem informasi dan memungkinkan memvisualisasikan bagaimana sistem beroperasi, apa sistem menyelesaikan dan bagaimana itu akan dilaksanakan, bila disempurnakan dengan spesifikasi lebih lanjut.
Data Flow Diagram dapat digunakan untuk membangun pemodelan proses bisnis dan harus melaksanakan dan interaksi antara fungsi-fungsi bersama dengan berfokus pada pertukaran data antara proses dan saling berkaitan.

Simbol:
Persegi Panjang / Rectangle    : Entitas dan Penyimpanan Data
Lingkaran / Oval                     : Proses
Arah panah / Arrow                : Aliran Data

Penjelasan PowerPoint DFD:

-            Subjek sebagai Entitas akan masuk ke Psikologi Kepribadian sebagai suatu Proses, dan Goal sebagai Entitas merupakan hasil dari Proses.
-            Subjek akan Login maupun Logout nantinya akan mengisi data yang diperlukan yaitu; Inisial, Jenis Kelamin, Usia, Pekerjaan, dan Keluhan, hal tersebut akan masuk ke proses Sistem Registrasi dan Data Base.
-            Kemudian dilakukan Verifikasi sebelum masuk ke Proses Psikologi Kepribadian yaitu; melakukan konsultasi untuk mengetahui Gejalanya, Ciri-ciri, Penyebab, Penanganan, dan Tritmen, dan semua Proses tersebut akan masuk ke dalam Data Base.
-            Setelah Proses selesai dilakukan, akan menghasilkan sebuah Laporan yang berguna untuk Goal dimana terdapat info mengenai klien yaitu; apakah sudah Sembuh, apakah perlu dilakukan Diagnosa Ulang, atau Rujukan ke Psikolog lain, dan hasil tersebut akan masuk ke Data Base.
-            Jika terjadi Rujukan, maka Subjek akan mengikuti alur diatas dan melakukan Proses Konsultasi ke Psikolog, yang diikuti Proses Administrasi, seperti melakukan pembayaran, Tanggal Order, maupun Tanggal Bayar, dan tentunya Proses-proses tersebut akan disimpan ke dalam Data Base.

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

Pengertian:
Merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis atau model data semantik sistem, dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional atau hubungan.

Simbol:
Prisma / Diamond       : Menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan yang berbeda.

Penjelasan PowerPoint ERD:
Subjek akan Memilih Psikolog sebagai bentuk dari hubungan didalam sistem Entity Relationship Diagram, kemudian melakukan Konsultasi, dan Proses tersebut akan masuk kedalam sistem Data Base.











manajemen-komunikasi



Pengertian Komunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Proses komunikasi.
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1.     Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak
2.     Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.


Hambatan Komunikasi.
Proses komunikasi tidak akan berjalan lancar jika terjadi gangguan dalam komunikasi. Gangguan atau hambatan itu secara umum dapat dikelompokkan menjadi hambatan internal dan hambatan eksternal, yaitu:
a.       Hambatan internal
Hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis.
Contoh: jika seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia mengalami hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan (depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.
b.      hambatan eksternal
hambatan yang berasal dari luar individu yang terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya.
Contoh : suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya: perbedaan latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.


EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang mempunyai efek yang besar dalam hal memepengaruhi orang lain terutama perindividu. Hal ini disebabkan, biasanya pihak yang terlibat dalam komunikasi bertemu secara langsung, tidak menggunakan media dalam penyampaian pesannya sehingga tidak ada jarak yang memisahkan antara komunikator dengan komunikan.

Faktor personal timbul dari dalam diri individu. Bahwa dalam menanggapi proses komunikasi antarpribadi, akan dipengaruhi berbagai keadaan yang ada pada diri individu. Faktor biologis berupa rasa lapar yang dirasakan oleh individu akan berpengaruh terhadap kepribadiannya. 
Faktor Psikologis Setiap manusia memiliki kehendak dan keinginan sesuai kondisi jiwanya.Secara kontekstual, komunikasi interpersonal digambarkan sebagai suatu komunikasiantara dua individu atau sedikit individu, yang mana individu-individu tersebut secara fisik saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik, dan menggunakan indera sebagaisensor untuk mengenali partner komunikasi. komunikasi interepersonal yang bersifat faktual, mendasarkan pada fakta empiris. Komunikasi interpersonal diistilahkan sebagai komunikasi yang terjadi antara beberapa individu yang saling kenal satu sama lainnya dalam periode waktu tertentu.

FUNGSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL YANG EFEKTIF

Komunikasi interpersonal dianggap efektif, jika orang lain memahami pesan anda denganbenar, dan memberikan respon sesuai dengan yang anda inginkan.Komunikasi interpersonal yang efektif, akan membantu anda mengantarkan kepadatercapainya tujuan tertentu.Apapun kedudukan anda, keterampilan berkomunikasi secara efektif merupakan modalpenting bagi sebuah keberhasilan.


1.      Komponensial, Bittner (1985:10) menerangkan komunikasi antar manusia berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human voice) yang menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991) dan memiliki ciri-ciri: bersifat spontan, tidak berstruktur, kebetulan, tidak mengejar tujuan yang direncanakan, identitas keanggotaan tidak jelas, terjadi sambil lalu.
2.      Relasional (diadik) Hubungan yang mengartikankomunikasi yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas. Untuk memahami perilakuseseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117). Pendekatan ini mendefinisikan komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasidiadik). Sifat komunikasi ini adalah: Spontan dan informal, Saling menerima feedback secara maksimal Partisipan berperan fleksibel.


Ada tiga perspektif yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang definisi komunikasi antar pribadi, yaitu:
1.      Persperktif komponensial yaitu persperktif yang mendefinisikan komunikasi antar pribadi berdasarkan komponen-komponennya. Komunikasi antarpribadi dalam definisi ini diartikan sebagai proses mengirim dan menerima pesan-pesan diantara 2 orang atau diantara sekelompok kecil orang, dengan berbagai umpan balik dan efek.
2.      Perspektif pengembangan yaitu perspektif yang mendefinisikan komunikasi antar pribadi dari “proses pengembangannya”. Komunikasi ini dianggap sebagai proses yang berkembang, yakni hubungan yang bersifat impersonal meningkat menjadi hubungan interpersonal. Suatu proses komunikasi dikatakan bersifat interpersonal bila berdasarkan pada :
a.       Data psikologis
b.      Pengetahuan yang dimiliki
c.       Aturan-aturan yang ditentukan sendiri oleh para pelaku komunikasi.
3.       Pengetahuan relasional yaitu perspektif yang mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai hubungan diantara dua orang.