I.
Manajemen
Kata Manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur”.
Menurut
Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya
dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Terry (2000) Manajemen merupakan suatu proses
khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya.
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Manajemen didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Jenis-jenis manajemen
1. Manajemen produksi : Fungsi manajemen produksi yaitu untuk mengatur
agar perusahaan dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa
dan bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi dan distribusi sebuah
organisasi perusahaan.
2. Manajemen pemasaran: suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan berdasarkan analisis situasi dan tujuan yang telah ditetapkan untuk
menetapkan produk yang disukai pasar, harga, promosi dan penempatan jalur
distribusi.
Menurut
Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungannya.
Menurut
Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun
kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah
tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk,
berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari
beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai
individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku tersebut
berupa tingkah laku yang tampak, tingkah laku yang didasari maupun yang tidak
disadari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI)
Manajemen adalah (1) orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara
berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran (2) orang yg
berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan
mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Psikologi manajemen yaitu suatu ilmu
mengenai tingkah laku manusia didalam hubungannya dengan lingkungan untuk
membuat rencana, mengatur, memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk
mencapai sasaran tertentu.
Tujuan dari psikologi
manajemen untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting
berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia didalam proses manajemen, agar dunia
manajemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevam dan tepat
untuk memecahkan masalah-masalah human (kemanusiaan).
II.
Kepemimpinan
Kepemimpinan
diartikan orang bermacam-macam, ada yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah
sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga yang mengartikan
bahwa kepemimpinan adalah suatu inisitaif untuk bertindak yang menghasilkan
suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu
persoalan bersama. Dan ada juga yang menyatakan bahwa, kepemimpinan itu adalah
aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang agar diarahkan mencapai tujuan
organisasi. Yang lain menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi
orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun
kelompok.
Kepemimpinan
seperti disebutkan di atas, muncul bersama-sama adanya peradaban manusia; yaitu
sejak zaman Nabi-Nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu
bekerja bersama-sama untuk mempertahakan eksistensi hidupnya menantang kebuasan
binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah terjadai kerjasama antar manusia,
dan di situ ada unsur kepemimpinan.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan
yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup
mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi
situasi yang khusus.
Menurut Slamet (2002) Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan,
proses, atau fungi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat
sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
III.
Perencanaan
Menurut Bastian perencanaan adalah suatu
proses yang tidak pernah berakhir. Apabila sebuah rencana telah ditetapkan maka
dokumen menyangkut perencanaan terkait harus diimplementasikan
Menurut Deacon perencanaan adalah upaya
menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang paling penting
dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujaun yang telah
ditetapkan.
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai
tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan
tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka
waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana
dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana
strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi
sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari
anggota organisasi.
Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat
program-program yang akan dijalankan untuk meningkatkan menungkinan tercapainya
tujuan organisasi diwaktu yang akan datang. Perencanaan organisasi harus aktif,
dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi
terhadap lingkungan tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
Keberhasilan perencanaan dalam mencapai tujuan, mempunyai cara-cara agar tujuan
tersebut dapat direalisasikan yaitu bahwa pimpinan dan bawahan organisasi harus
bekerjasama merumuskan perencanaan. Menentukan tujuan, menentukan standar
kerja, dan memilih kegiatan yang akan dilaksanakan demi mendorong tercapainya
tujuan dari organisasi tersebut.
JENIS
PERENCANAAN DALAM ORGANISASI :
Melihat tingkat hirarkis, ada tiga
jenis perencanaan: perencanaan strategis, taktis dan operasional.
1. Perencanaan
Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan
dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi.
Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk
mencapainya.
Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah
jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja,
dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan
perencanaan yang dipilih. Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau
tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka
panjang lebih dari 5 tahun. Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi
dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.
2. Perencanaan
Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area
fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh
tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya
yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan
mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala
bagian.
Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu
dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini
dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem
dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah
iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan
koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai
dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan
merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dari efisiensi.
3. Perencanaan
Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus
berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan
menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di
tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi
lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat
operasional.
Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari
perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang
diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana
operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah,
dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana
dikembangkan untuk waktu yang singkat.
Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari
organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana
tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat
operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil
taktik.
Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam
menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan
berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi
kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka
pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.
4. Perencanaan
Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan
untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar,
metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau
kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga
pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar
dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi.
Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang
mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.
Sumber :
Kartono,
Kartini. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Slamet,
Margono, (2002). Teori dan Praktek Kepemimpinan. Rineka Cipta: Jakarta.
George R. Terry. (2000). Prinsip-prinsip
Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT Bumi Aksara: Bandung.
Stoner, James A.F (2006). Manajemen. Jilid I.
Edisi keenam. Salemba Empat: Jakarta.