Manajemen Waktu

Jumat, 11 Oktober 2013


Pada saat itu saya berada di semester 3 Universitas Psikologi. Seiring perjalanan kuliah, saya mendapat tawaran kerja dari rekan kerja teman saya yang berada didaerah Jakarta.
Saat itu saya sempat lama sekali berfikir untuk mengambil keputusan. Apakah saya akan mengambil pekerjaan tersebut sambil kuliah, atau saya mengambil cuti untuk 3 bulan ke depan. Hal ini membuat saya bingung karena yang saya yakini bahwa jarang sekali kesempatan akan ada untuk kedua kalinya. Kenapa ini saya fikirkan, karena sudah lama juga saya tertarik dengan profesi yang ditawarkan teman saya.  Setelah 1 minggu saya fikirkan, akhirnya saya ambil keputusan untuk mengambil pekerjaan tersebut sambil menjalankan kuliah. Keduanya saya jalani. Sebulan berjalan, ternyata yang saya dapat hanyalah kelelahan. Setiap harinya saya kuliah 5 kali dalam seminggu, dan kerja saya ambil pada malam hari. Yang saya alami yaitu kewalahan. Saya tidak bisa fokus di keduanya. Di kuliah dan di pekerjaan.  Dari awal saya berfikir tentang manajemen waktu. Saya berusaha untuk belajar itu, dan ternyata saya rasa saya belum siap untuk melakukan kedua hal sekaligus. Mungkin hal ini sah-sah saja bagi mereka yang benar-benar bisa memanajemen waktu setidaknya untuk dirinya sendiri dan nantinya pada kegiatan yang akan dilakukan. Saya memiliki masalah dalam manajemen waktu. Akhirnya, pengalaman kerja saya sebulan, saya hentikan. Saya senang bisa mendapat pengalaman kerja walaupun hanya sebentar. Saya menghargai kesempatan itu, dan saat ini saya tetap fokus pada kuliah saya.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar