Analisis Transaksional

Minggu, 21 April 2013

Analisis Transaksional adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. Analisis Transaksional dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan kelompok. Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankan pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh klien. Maka proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan baru, guna kemajuan hidupnya sendiri. Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne (1964), yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenaldari kelompok Humanisme. Teori analisis transaksional merupakan teori terapi yang sangat populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua bidang ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori komunikasi antar pribadi yang mendasar. Analisis Transaksional berakar dalam suatu filsafat anti deterministik yang memandang bahwa kehidupan manusia bukanlah suatu yang sudah ditentukan. Analisis Transaksional didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa orang mampu memahami keputusan-keputusan pada masa lalu dan kemudian dapat memilih untuk memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah pernah diambil. Berne dalam pandangannya meyakini bahwa manusia mempunyai kapasitas untuk memilih dan, dalam menghadapi persoalan-persoalan hidupnya. Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. AT dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan kelompok.

Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankan pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh klien. Maka proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan baru, guna kemajuan hidupnya sendiri. Analisis Transaksional (AT) lebih menekankan pada aspek kognitif, rasional dan behavioral tentang kepribadian serta berorientasi pada peningkatan kesadaran sehingga klien akan mampu membuat keputusan-keputusan dan rencana baru bagi kehidupannya. Analisis Transaksional dipandang sebagai sesuatu yang positif, karena manusia secara filosofis dapat ditingkatkan, dikembangkan dan diubah secara langsung melalui prosesyang aman, menggairahkan dan bahkan menyenangkan. Secara keseluruhan dasar filosofis Analisis Transaksional bermula dari asumsi bahwa semuanya baik atau OK, artinya bahwa setiap perilaku individu mempunyai dasar menyenangkan dan mempunyai potensi serta keinginan untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri. Di dalam melakukan hubungan dengan orang lain, sangat perhatian dan mengayomi lawan bicaranya, mengundang individu lain untuk senang, cocok dan saling mengisi, yang didalam dasar teori dan praktek AT disebut I`m OK and you`re OK (Saya Oke dan AndaOke). Teori Analisis Transaksional mendasarkan pada
decisional model, artinya setiap individu mempelajari perilaku yang spesifik dan memutuskan rencana hidupnya dalam menghadapi hidup dan kehidupannya. Meskipun sewaktu masa kanak-kanak dipengaruhi oleh orang tuanya atau orang lain akan tetapi individu memutuskan sesuatunya secara khas.

Adapun konsep pokok dari analisis transaksional menurut Corey (2005) adalah:

1.      Pandangan tentang manusia. Analisis transaksional berakar pada filsafat yang anti determinasi serta menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengkondisian dan pemograman awal.
2.      Perwakilan perwakilan Ego. Analisis transaksional adalah suatu system terapi yang berlandaskan teori kepribadian yang menggunakan tiga pola tingkah lakuatau perwakilan ego yang terpisah; orang tua, orang dewasa dan anak 
3.      Skenario skenario kehidupan dan posisi psikologi dasar. Adalah ajaran ajaran orang tua yang kita pelajari dan putusan putusan awal yang dibuat oleh kita sebagai anak dewasa. Kebutuhan manusia akan belaian. Pada dasarnya setiap manusia memerlukanbelaian dari orang lain, baik itu yang berlainan dalam bentuk fisik maupun emosional. Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi, yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-siapa yang terlibat di dalamnya danpesan apa yang dipertukarkan).

Dalam mengembangkan pendekatan ini Eric Berne menggunakan berbagai bentuk permainan antara orang tua, orang dewasa dan anak. Dalam eksprerimen yang dilakukan Berne mencoba meneliti dan menjelaskan bagaimana status ego anak, orang dewasa danorang tua, dalam interaksi satu sama lain, serta bagaimana gejala hubungan interpersonal ini muncul dalam berbagai bidang kehidupan seperti misalnya dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam sekolah, dan sebagainya. Dari eksperimen ini Berne mengamati bahwa kehidupan sehari-hari banyak ditentukan oleh bagaimana ketiga status ego (anak, dewasa, dan orang tua) saling berinteraksi dan hubungan traksaksional antara ketiga status ego itu dapat mendorong pertumbuhan diri seseorang, tetapi juga dapat merupakan sumber-sumber gangguan psikologis. Memahami konsep pokok AT tentang kepribadian manusia tersimpul dalam istilahyang digunakan dalam teori ini. Yaitu Ego State, Transaksional, Games, Stroke,Egogram, dan Skript.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar