Albert Ellis terkenal sebagai pemikir dan pencetus
rasional emotif terapi, sebuah bentuk terapi yang populer dan banyak digunakan
dalam proses konseling saat ini.
Albert Ellis dilahirkan pada tahun 1913 di Pittsburgh,
Amerika Syarikat. Pada saat mencetuskan teorinya, dia mendapati bahwa teori
psikoanalasis yang dipelopori oleh Freud tidak mendalam dan adalah satu bentuk
pemulihan yang tidak saintifik. Pada awal tahun 1955, beliau telah
menggabungkan terapi-terapi kemanusiaan, fisolofikal dan tingkah laku dan
dikenali sebagai teori emosi-rasional (RET/ Rational Emotive Therapy). Semenjak itu beliau terkenal sebagai bapak kepada
teori RET dan salah satu tokoh teori tingkah laku kognitif.
Pada masa kanak-kanak, Albert Ellis sering mengalami
gangguan kesehatan. Bahkan dia pernah menjalani rawat inap untuk perawatan
penyakit nefritis yang dideritanya sebanyak Sembilan kali. Albert Ellis adalah
orang yang mempunyai cita-cita yang tinggi untuk menjadi pakar dalam ilmu
psikologi. Pada tahun 1947 hingga 1953 Ellis telah menjalankan kajian secara
klasikal berasaskan psikoterapi. Hasil kajian mendapati bahwa terapi
psikoanalisis tidak begitu menyeluruh dan tidak saintifik.
Pendekatan Teori Rasional Emotif Terapi Albert Ellis
Sebuah pernyataan yang humanis dari Albert Ellis “Acceptance is not love. You love a person
because he or she has lovable traits, but you accept everybody just be cause
they’re alive and human” (penerimaan bukan cinta. Anda mencintai seseorang
karena dia memiliki sifat yang menyenangkan, tapi anda menerima semua orang
hanya karena mereka hidup dan manusia).
Pandangan pendekatan rasional emotif tentang
kepribadian Albert Ellis, dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert
Ellis. Ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, yaituAntecedent
event (A), Belief (B), dan Emotional
Consequence (C). Kerangka pilar
ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC.
Antecedent event (A) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami atau
memapar individu. Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah
laku, atau sikap orang lain. Perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa,
dan seleksi masuk bagi calon karyawan merupakan antecendent event bagi
seseorang.
Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau
verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua
macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional
belief atau iB). Keyakinan yang
rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk akal,
bijaksana, dan kerana itu menjadi prosuktif. Keyakinan yang tidak rasional
merupakan keyakinan ayau system berpikir seseorang yang salah, tidak masuk
akal, emosional, dan keran itu tidak produktif.
Emotional Consequence (C) merupakan konsekuensi emosional
sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan
emosi dalam hubungannya dengan antecendent event (A). Konsekuensi emosional ini
bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variable antara
dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun yang iB.
Selain itu, Ellis juga menambahkan D dan E untuk rumus
ABC ini. Seorang terapis harus melawan (dispute; D) keyakinan-keyakinan
irasional itu agar kliennya bisa menikmati dampak-dampak (effects; E)
psikologis positif dari keyakinan-keyakinan yang rasional.
Albert Ellis juga menambahkan bahwa secara biologis
manusia memang “diprogram” untuk selalu menanggapi “pengondisian-pengondisian”
semacam ini. Keyakinan-keyakinan irasional tadi biasanya berbentuk
pernyataan-pernyataan absolut.
Dalam menjelaskan
teorinya tentang Rasional Emotif terapi, Albert Ellis mempunyai pendekatan
sebagai berikut:
- Teori RET mementingkan tiga
aspek utama yaitu kognitif, emosi dan aspek tingkah laku.
- Memberi penekanan kepada
pemikiran,penganalisaan, penilaian, perlakuan dan membuat keputusan.
- Pendekatan teori ini bercorak
deduktif atau mengajar, mengarah dan mengutamakan kepada pemikiran
daripada kepercayaan yang tidak rasional.
- Kepercayaan ini perlu dicabar
dan diperbetulkan supaya dapat mewujudkan sistem kepercayaan yang baik dan
rasional.
- Prinsip terapi RET boleh
digunakan kepada masalah sekarang, masalah yang lain dalam kehidupan dan
juga masalah yang mungkin dihadapi pada masa akan datang.
- Fokus prinsip ini adalah kepada
pemikirandan tindakan, bukan hanya mengikuti perasaan.
- Terapi ini dianggap sebagai satu
proses pembelajaran kerana fungsi konselor yang berbeda-beda.
- Teori Ellis ini berasaskan bahwa
individu-individu mempunyai usaha untuk bertindak sama dan dalam bentuk
rasional maupun tidak rasional.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar